• Beranda
  • Penyakit
  • Waspada Leptospirosis Saat Banjir, Ini Tanda dan Gejalanya

Waspada Leptospirosis Saat Banjir, Ini Tanda dan Gejalanya

Waspada Leptospirosis Saat Banjir, Ini Tanda dan Gejalanya
Credits: Freepik

Bagikan :


Sejak dinyatakan memiliki kemarau basah, sebagian daerah di Indonesia masih diguyur hujan bahkan di bulan Juli. Hujan deras bahkan menyebabkan banjir di sebagian wilayah yang tentu saja meningkatkan risiko infeksi penyakit terkait banjir, salah satunya leptospirosis.

 

Apa itu Leptospirosis?

Leptospirosis termasuk dalam penyakit zoonosis, atau penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans.

Umumnya infeksi leptospirosis bisa mempengaruhi domba, kambing, rusa, kuda, kucing, bahkan anjing. Namun di Indonesia, hewan penular utamanya adalah tikus, yang menularkan kuman melalui kotoran dan air kencing khususnya ketika banjir.

Infeksi leptospirosis umumnya terjadi ketika Anda melakukan kontak dengan urin hewan yang terkontaminasi atau air banjir. Namun juga bisa ditularkan ketika minum atau makan makanan yang terkontaminasi bakteri Leptospira interrogans, atau ketika menghirup urin tikus yang terinfeksi leptospirosis.

Bakteri leptospira hidup di dalam ginjal hewan yang mungkin terbawa air banjir dan mengontaminasi tanah. Ketika bersentuhan dengan tanah bekas banjir atau air banjir, kuman tersebut bisa masuk melalui luka terbuka di kulit, misalnya seperti goresan, luka bekas jatuh, atau kulit pecah-pecah.

 

Kenali Gejala Infeksi Leptospirosis

Ketika terinfeksi leptospirosis, gejala awal yang muncul sangat mirip dengan gejala flu, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot terutama di kaki dan betis, dan mata kemerahan. Namun seiring berkembangnya infeksi, Anda juga mungkin mengalami beberapa gejala lain, di antaranya:

  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan

Gejala tersebut berlangsung selama beberapa hari hingga 3 minggu, atau terkadang lebih lama.

Sekitar 5-15% orang yang terinfeksi leptospirosis mengalami gejala infeksi yang parah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Gejala tersebut di antaranya:

  • Jaundice (perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kuning)
  • Gagal ginjal
  • Gagal hati
  • Pendarahan di dalam kulit atau selaput lendir
  • Masalah pernapasan
  • Penyakit jantung
  • Meningitis (peradangan jaringan yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang)

 

Apakah Leptospirosis bisa Disembuhkan?

Leptospirosis bisa disembuhkan selama Anda segera mendapatkan pemeriksaan dini. Apabila gejala di atas muncul dan Anda rasakan, maka sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan rekomendasi tes darah.

Setelah infeksi leptospirosis dikonfirmasi, infeksinya akan diobati dengan antibiotik seperti penicilin dan docycycline. Anda mungkin juga akan diberi pereda nyeri dan penurun panas seperti ibuprofen.

Perawatan dini akan menghindarkan Anda dari gejala yang memburuk, yang menyebabkan Anda harus mendapatkan antibiotik melalui suntikan langsung. Infeksi yang berkembang dapat merusak organ dalam, menyebabkan pendarahan dalam dan membuat pankreas serta kandung kemih Anda meradang. Dalam kondisi yang parah, infeksi leptospirosis dapat menyebabkan peradangan otot jantung yang memicu gagal jantung.

Agar terhindar dari infeksi leptospirosis, ada baiknya Anda lebih waspada saat banjir datang. Hindari air yang terkontaminasi, dan hanya konsumsi air matang yang sudah dimasak. Hindari bermain air banjir, memancing di area banjir serta rajin mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan apapun.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 17:25